Wednesday, March 1, 2017

SEMARANG TEMPOE DOELOE



Sebagai orang yang pernah tinggal diSemarang saya merasa bangga dapat mengarsipkan dokumen bersejarah ini, beberapa dokumen ini saya ambil dari buku album peninggalan studio foto Photax Semarang




Jalan Bodjong  pemakaman Mr Kwik Siang Kaw


yang jadi pertanyaan sampai saat ini aku belum tahu siapakah  Mr Kwik Siang Kaw sepertinya dimasa itu beliau sangat dihormati terlihat pada suasana pemakamannya tampak meriah. ow iya ada satu pertanyaan lagi jaman dulu ternyata ada umbul-umbul/ baner juga ya, ngeprint dimana ya?....bercanda

Jalan Bodjong depan Hotel Du Pavillion
Dibagian tengah jalan terdapat lampu penerangan bentuknya mirip lonceng, lampu gas penerang jalan ini milik perusahaan gas N.V. Nederlandsch- IndischevGas-Maatschappij di Semarang. Tampak di bagian bawah foto ada jalur kereta api yg mengarah ke Lawang Sewu. Memang dahulu Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor perkeretaapian yang bernama Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Lawang Sewu kini Hanya digunakan sebagai tempat wisata yang harus kalian kunjungi kalau pas bermain ke Semarang...hehehe promosi dikit.

 Lawang sewu dibangun oleh seorang profesor, Prof. Klinkkaner dan Quendaag, banyak orang percaya cerita tentang adanya terowongan besar dan panjang yang bermuara di Benteng Pendem "Fort Prins van Oranje" daerah belakang stasiun poncol.


KOMPLEKS KOTA LAMA
          Di daerah inilah bangunan jaman Belanda masih banyak berdiri, makanya banyak orang yg menyebut kota Semarang adalah Little Netherland, banyak film perjuangan dibuat di lokasi ini, nilai historisnya kental dan bangunannya yg masih orisinil. Dijaman itu tampak bersih dan rapi jauh berbeda dengan sekarang, bahkan bangunan kuno banyak yg tidak terawat, Sungguh sangat disayangkan...(andai aku jadi orang nomer satu di kota ini semua yg bikin kotor saya singkirkan....😛
Heeren Straat (jalan Heeren)
 disebelah kanan nampak bangunan yg memiliki kubah seperti masjid pada umumnya, tapi ini bangunan gereja Kristen Protestan "Imanuel". Bangunan ini didirikan sekitar tahun 1753 dikenal dengan nama "Nederlansche Indische Kerk" arsitek pembangunnya adalah HPA De Wilde & W Westmas, renovasi terakhir dilakukan sekitar tahun 1894 terutama bagian kubahnya.
Paradeplein, kawasan terkenal dalam lingkungan "out stad"
Stasiun Tawang
Stasiun Tawang
Kantor Pos dan telegram besar daerah Johar dan di sebelahnya Gedung Papak

jembatan "berok" (sungai sebelah kantor pos besar)


oleh masyarakat Eropah, jembatan ini mula mula bernama " Gouvernementsbrug "  sungai ini dulu sempat dilewati kapal/perahu kecil
Kerk straat (artinya...jalan menuju ke gereja)


Fancy Fair Semarang  

Di tahun 1927 ternyata sudah ada acara yang meriah lo... sepertinya diadakan setiap tahun, sekarang yang diadakan di komplek PRPP. Pada jaman dahulu diadakan di sekitar Alun-alun Semarang tepatnya di daerah pasar Johar, Bukan di simpang lima lo...😁 , di area pasar Johar pernah ada Alun-alun besar yg sering digunakan sebagai acara besar seperti parade, upacara, dan sebagainya.
Fancy Fair tahun 1926 ke dua
Fancy Fair tahun 1926
Fancy Fair tahun 1927 ke 3

 





" Kaaimanstuw " ( Bendungan Kaaiman) atau bendungan kalisari
 Bendungan ini mungkin banyak yang belum tahu letaknya karena selama ini belakang pasar bunga kalisari menutupi keberadaannya


 Candi Semarang



mungkin dulu Hotel Tjandi tempat eksis masa itu terlihat ramai dan tampak para pengunjung sedang bergaya, lebih banyak para bangsawan belanda dan kalangan atas yang mungkin dapat datang ke tempat ini. kini kolam renang ini sudah tidak ada lagi.

Oei Tiong Ham weg
 Oei Tiong Ham weg berasal dari seorang pedagang kaya Tionghoa di semarang, tanahnya banyak di semarang....juragan tanah juga kali salahsatunya di daerah mugas. sekarang Jalan Oei Tiong Ham weg berubah menjadi Jl. Pahlawan yang di ujung sebelum tanjakan terdapat makam Pahlawan Giri Tunggal, kalau kolam renang hotel Candi berada dipuncak bukit itu. foto ini diambil sekitar tahun 1928. sebelum perang guys....

Semarang Harbour

tampak mercusura di ujung jalan


ujung perbatasan daratan dan lepas pantai
tempat ini juga menjadi tempat hits masa itu untuk menikmati senja
Hanging bridge yg pernah dimiliki semarang
sekarang sudah tidak ada lagi

Sebandaran
Kampung " Gedonggulo " gapura berpanggung peninggalan Mayor Tan Tiang Tjhing, Mayor Tionghoa pertama di Semarang, pemilik kampung tersebut. Tadinya kampung ini milik orang Inggris yang dijual kepadanya.

Sebandaran

Semarang bagaimana kabarmu sekarang, kejayaanmu di masa lalu membuatku bangga. Semarang sekarang berkembang, tapi masih ingatkah sejarahmu dulu, yang mungkin kini tinggal kenangan.

                                                    Semarang ayo bersenang-senang