Sunday, April 16, 2017

PELANGI DI HATI WARGA DESA BEJALEN



2006 desa Bejalen ditetapkan sebagai desa wisata, desa yang diharapkan jadi pionir ternyata tidak dapat berbuat apa apa, "mengandalkan apa agar desa kami menjadi desa wisata, sedangkan kami hanya seorang nelayan, dan sudah tua" kata seorang warga nelayan yang saat ditanya sedang mengecat tempat duduk. Semenjak "Gelar Desa wisata" hendak di cabut, Pokdarwis ( Kelompok Sadar Wisata) yang dulu pernah terbentuk, kini dirombak pengurusnya, para muda muda berdiskusi mencari ide untuk mengubah desanya. Alhasil kini Desa Wisata bejalen yang 11 tahun yang lalu tidak terdengar gaungnya berubah menjadi ramai.

Ya...sabtu hari libur, kami sempatkan mampir ke tempat ini, tempat yang katanya sedang digandrungi anak muda,yups...betul sekali, demi untuk memenuhi layar akun media sosial mereka, bagaikan pemburu gambar cantik, kemanapun ada tempat yang eksotis mereka pasti akan datangi, tak apalah yang penting tetap menjaga lingkungan yg mereka datangi.

Murah kok kalian cukup bayar 5000 untuk parkir motor, ya...ada kalanya tiket parkir memang dibandrol dengan harga 7000+snack stik ikan betutu buatan ibu ibu PKK desa Bejalen, cukup lumayan lo...hasil karya penduduk asli yang mayoritas para lelakinya bekerja sebagai nelayan dan bertani. Masyarakat Bejalen menggantungkan hidupnya pada Rawa pening dan bertani di area rawa walau bidang pertaniannya sekitar 30 % saja dikarenakan lahan pertanian yang selalu tergenang selama musim hujan tiba. Desa yang juga langganan banjir ini kini telah berbenah dengan pembangunan talut yang menghabiskan dana 131 Juta yang menggunakan Alokasi Dana Desa.


Semua masyarakat bahu membahu membenahi desanya, mengecat rumahnya sendiri dengan motif yang sederhana, selebihnya para penggerak Pokdarwis yang mengecat ataupun menggambar. Dengan modal kurang lebih 20 juta desa ini disulap menjadi desa warna warni. Kini inilah yang menjadi daya tarik desa ini sekarang, desa tempat eksis para muda mudi. Perahu wisata juga menjadi daya tarik lainnya cukup dengan bayar 30.000 sewa kapal dengan 4 orang penumpang, Cukup murah lo bro.... karena rutenya jauuuuh.... 30 menit bro.... Saya sempat bertanya pada penduduk setempat, Pak terganggu gak kampungnya jadi seperti ini...."


Ya gak lah mas, kan perekonomian desa akan meningkat, penduduk jadi ada penghasilan tambahan untuk berjualan, rame juga...

Ya..pemikiran yang baik untuk memajukan desanya. kalau tidak mengikuti jaman kita akan tertinggal...bro. 
 
tiket sewa kapal

Bapak Rahmanto seorang pengrajin perahu tetap eksis dengan melayani pembuatan perahu berbahan dasar kayu kalimantan, harga yang cukup lumayan seharga motor 18 jt dengan pengerjaan selama 18-20 hari, ya...tapi cukup sepadan lah, berhubung kapal sebagai alat trasportasi mereka untuk mencari nafkah. Kearifan penduduk lokal yang ramah membuat kami betah berada disana, kedepannya bersama bapak Nowo Sugiharto sebagai Kepala Desa Bejalen berniat memajukan desa wisata Bejalen.
 
seorang ibu penduduk yg sedang menganyam jaring ikan
perahu motor milik penduduk setempat
warung warung yang bebenah

numpang eksis dulu

Semoga kampung wisata Desa Bejalen akan terus berkembang dan menjadi desa percontohan di Kabupaten Semarang, dan tetap menjadi inspirasi desa desa lainnya.

Buat teman teman yang main ke sini jangan terbatas dengan tempatnya yg menarik, sapalah juga warganya, mereka dengan senang hati menyambut kalian, dan jangan lupa jaga kebersihan ya dengan membuang sampah pada tempatnya....

Tetap bergembira dan bersahaja didesa penuh warna

AYO BERGEMBIRA





Monday, April 3, 2017

HIDUP DIBIKIN HEPI



Nik, 8 tahun sudah lewat, plaining kedepan kita apa ni...

NIK tu... pangilan aku ke istriku, kalau aku dipanggil NYO hahaha... bukan keturunan belanda juga. NIK itu berasal dari NONIK pangilan gadis gadis belanda jaman dulu, kalo NYO tu... SINYO dengan harapan jadi juragan muda haha.... Pangilan sayang sangat hits sekarang ini walaupun pangilan sayang ke istiku sebetulnya kurang tepat sih...(gadis belanda ahay...) tapi biar lah, toh itu cuman pangilan sayang. Rasa sayang kan sebenarnya dilihat bukan hanya dari pangilan saja, tetapi...perhatian yg utama. kalau ingat jaman pacaran dulu aku sebel tu... dengan namanya pangilan sayang, karena aku tipe orang yang kurang romantis. Setelah 8 tahun kami menjalani perjalanan pernikahan, kebetulan tepat di bulan 29 maret 2017 kemarin kami rayakan ulang tahun pernikahan dengan mengenang perjalanan kami. Kami tergolong bukan pasangan yg romantis, tapi kami masih memperhatikan hal-hal seperti itu. Walaupun sampai saat ini kami masih berdua, kami masih tetap bersyukur dengan keadaan kami hari ini. Kemana mana masih bisa berduaan uhuy.... Bagiku perjalanan pernikahan 3 tahun awal memang sulit, kami butuh penyesuaian diri ya...layaknya pengantin baru lainnya, ikut arisan, datang kumpulan RT pindah sana pindah sini dan tak jarang banyak cibiran dari segelintir orang, ahh...aku mah... gak pernah tanggapi, bagiku omongan orang itu seperti angin yang lewat hanya sebentar. Tapi yang paling kasihan memang istriku, orang yang menjadi belahan jiwaku merasa tertekan, di ejek sana sini dan hampir membuat dia lemah(ahay..belahan jiwa)... andai saja aku Superman sudah kulempar ke bulan tu orang orang yg menghina istriku, gemes juga rasanya ( yang ngejalanin kita yang sewot situ....) Tuhan Apakah ini yang namanya resiko hidup berkeluarga oh... tidak... (hasyah...terlalu didramatisir). Seperti pepatah bilang " Anjing menggonggong kafilah berlalu " biarkan saja lah..., toh...kami berdua menikmati hidup kami kok....suka duka ya... kita rasakan bersama, panas ujan ya naik motor hehe.... beberapa dokumen kami


Tinjomoyo Semarang
Kawah Sikidang Dieng
Pantai Kawaru Jogja
 Tanah Lot BALI
Dulu Istriku sempat bekerja, ya... satu kantor beda divisi gitu ceritanya, tapi berhubung ada masalah sesuatu jadi resign deh...anggap saja istirahat dirumah biar tidak terlalu capek...dan tentunya cepet dapat momongan.... amin....amin....(doain ya). Cita-cita kami sih banyak kalo punya anak kelak kepingin keliling Indonesia salah satunya...(serakah ya...) cita-cita kan boleh apa saja, hidup sekali dibikin hepi aja. Kalaupun tercapai ya... seneng kan...


Buat mimpi tu yang tinggi sekalian, kan gratis...

Bagi seorang suami membahagiakan istri sudah kewajiban bung.... istri senang kitapun senang, istri sedih kita yang susah. Iseng iseng kepingin belikan sesuatu buat istri em...mungkin sesuatu yang cantik seperti RANGKAIAN BUNGA, belum pernah aku lakukan sebelumnya, kan... tahu sendiri bukan cowok romantis. Aku berfikir kalau bunga warna orange mungkin dapat memberi arti rasa cintaku selama ini, seperti matahari yang memberi energi kepada bumi, dia tidak pernah lupa untuk muncul di pagi hari (cie..cie...) atau beliin TAS CEWEK sebagai pengganti tasnya yang sudah memprihatinkan, ya....sebagai kado pernikahan kami yang biasanya cukup dengan makan malam, mungkin butuh sesuatu yang spesial dan surprice kali ya...kebetulan barang barang itu ada ni di Elevania ahay....lengkap lo mau model apa aja ada....asik.

Rasa HEPI tidak harus memiliki uang banyak, punya barang serba mewah (mobil, rumah, apartemen), tapi kamu bisa menjalani hidup dengan orang yang kamu sayangi sampai tua itu sudah bisa membuatmu HEPI lo...harapannya sih kita selalu bersama apapun keadaannya, itu lo seperti film animasi "UP" yang mewujudkan impian bersama sampai tua.